Kenali Tanda-Tanda Pasangan yang Sekedar Jenuh Atau Benar-Benar Pengen Menjauh
Wednesday, May 11, 2016
Edit
Hubungan adalah interaksi antara dua orang yang berkomitmen satu sama lain. Di dalam perjalanannya, yang namanya hubungan akan selalu diwarnai dengan pasang-surut yang wajar, mengingat kedua belah pihak memiliki keinginan dan kebutuhan masing-masing. Dua orang yang berkomitmen boleh jadi terlihat adem dan baik-baik saja. Orang lain tidak akan menyangka bahwa di balik kehangatan yang ditampilkan, pasangan mungkin sedang memasuki momen-momen rentan.
Ketika hubunganmu tidak lagi seperti yang dulu, tentu ada
perasaan tidak mengenakkan yang berujung pada curiga pada pasangan. Dia yang
dulunya dekat dan penuh perhatian kini terasa semakin berjarak. Lalu kamu
mungkin bertanya-tanya dalam hati, apakah status hubungan ini sedang di ujung
tanduk?
Kadang, dia memang sedang butuh waktu untuk lepas sejenak dari kamu.
Jenuh itu manusiawi. Kamu tidak perlu takut, karena jika
seperti itu, nanti juga dia akan kembali seperti semula. Namun patut diwaspadai
jika dia memang benar-benar berniat ingin meninggalkanmu. Mungkin dengan
mengenali tanda-tandanya, kamu bisa tahu saat ini kamu harus bersikap apa.
Pasangan yang sedang bosan butuh sejenak menikmati suasana berbeda, tapi dia yang sudah jenuh pasti sengaja mencari-cari alasan untuk bisa menjauh.
Mungkin sudah tiba waktunya dia merindukan saat-saat dia
bebas ke mana-mana dan melakukan apa-apa sendiri. Keberadaanmu bukanlah tidak
diinginkan. Hanya saja, dia mungkin hanya ingin merasakan hal lain dengan
berpergian tanpamu.
Namun dia akan tetap memastikan bahwa kamu baik-baik saja.
Setidaknya dia akan bertanya kamu di mana dan menghabiskan waktu bersama siapa.
Itu akan membuatnya tenang, sehingga ketika kamu tidak bersamanya, dia tidak
kepikiran yang macam-macam.
Sebaliknya, pasangan yang sudah benar-benar tidak lagi
peduli kepadamu bahkan tidak akan repot-repot mengecek kondisimu ketika dia
berada di tempat yang berbeda. Hidup tanpamu baginya sudah jadi pilihan yang
ingin dia perjelas dengan pergi menjauh. Apakah kamu peka?
Meski ingin sejenak bebas, dia pasti rindu untuk kembali. Sementara pasangan yang sengaja menjauh merasa tak ada yang perlu dikompromikan lagi.
Demi menghindari konflik, tak jarang pasanganmu cuma nurut dan
‘iya-iya’ aja. Padahal sebenarnya dia mengingkan hal lain, cuma takut menyakiti
atau membuatmu marah. Kalian harus peka. Hubungan yang dewasa adalah hubungan
yang jujur tentang keinginan yang muncul dari dalam hati. Jika ia ingin sendiri
dulu, dia akan mengatakannya kepadamu.
Ketimbang curiga dan memojokkannya, berikanlah ia waktu
untuk menikmati kebebasannya. Bukan berarti kamu jadi cuek dan membiarkannya
begitu saja. Katakanlah bahwa kamu percaya kepadanya dan ingin dia juga
bersenang-senang walau tidak di tempat yang sama denganmu.
Kepercayaan seperti ini akan membuatnya lega dan justru
memperpendek kejenuhannya karena toh dia pasti rindu dan kembali lagi kepadamu.
Namun jika rasa percaya untuk meminta hal pengertian saja sudah tidak ada,
sepertinya hubungan kalian perlu didefinisikan ulang.
Marahnya ada karena alasan yang tepat, bukan terkesan dibuat-buat untuk mendapatkan kemenangan sepihak.
Komunikasi yang memburuk adalah fase yang dilewati
pasangan-pasangan yang sedang bosan. Karenanya, sering sekali terjadi salah
paham yang berujung pada cekcok panjang. Bisa jadi pertengkaran ini sarat
dengan perang dingin, atau malah adu mulut yang memanas.
Kamu dan dia memang punya alasan masing-masing untuk marah.
Namun dia yang masih menyayangimu akan menahan diri untuk melukaimu terlalu
dalam. Kalau dia marah, itu artinya memang ada hal yang mengusiknya. Hal yang
dia ingin kamu tahu karena bisa jadi menurutnya itu penting sekali.
Berbeda dengan dia yang sudah berencana memutuskanmu.
Pertengkaran kecil pun akan dibuatnya besar, karena pada akhirnya dia punya
alasan valid untuk tidak lagi bisa bersamamu.
Dia yang ingin meninggalkanmu bersiap-siap mencari pengganti yang baru. Tapi dia yang mencintaimu hanya sebatas ingin punya dunia baru.
Wajar, karena setiap orang tidak bisa hanya punya dunia yang
isinya sebatas hal-hal lama. Kita butuh dinamika. Segala hal yang membuat kita
berpacu lebih cepat dan lebih baik lagi ke depannya. Pertanyaannya, apakah
dunia yang kamu tawarkan bisa mengimbanginya?
Hobi baru, teman baru, kegiatan baru, bahkan tempat baru
yang belum terjamah olehmu. Semua itu mulai mengisi hari-harinya. Ia mungkin
menikmatinya, tapi tak ada sedikitpun keinginan untuk menjadikannya alasan
untuk meninggalkanmu.
Kamu mungkin akan cemburu, tapi jika kamu bisa sedikit saja
memahami bahwa perjalanan menuju kebersamaan memang tidak selalu harus
bersisian setiap waktu.
Dan kamu pun, cobalah untuk memperlebar duniamu juga. Di
satu titik kalian akan bersatu lagi dan berbincang dengan topik yang tidak
hanya itu-itu saja.
Percayalah, jenuhnya itu hanya sementara. Sendirinya, dia akan kembali seperti sedia kala.
Kesalahan yang sering terjadi ketika menghadapi pasangan
yang sedang dingin adalah kamu jadi lepas kendali dan bertingkah menyebalkan.
Itu tidak akan membuatnya mendekat kembali, percayalah. Hanya sabar dan percaya
yang ia butuhkan darimu, tak lebih dari itu.
Kelaknya jika ia sudah selesai dengan segala kontemplasi di
waktu-waktu jenuh, dia sadar tujuannya cuma satu: kamu. Kepercayaan dan
dukunganmu padanya di waktu-waktu rapuh akan semakin membuatnya semakin yakin
bahwa kamu adalah orang yang paling tepat berada di sisinya. Di manapun kamu
berada, dia akan mencarimu, meminta maaf, dan berjanji untuk jadi versi dirinya
yang lebih baik lagi.